I.
Judul
Pengambilan
Spesimen dan Isolasi DNA Mamalia
II.
Tujuan
Dapat
mengetahui jenis specimen dan dapat mengisolasi DNA
III.
Latar Belakang
DNA merupakan salah satu makromolekul
yang mempunyai peranan sangat penting pada jasad hidup. DNA adalah polimer asam
nukleat yang tersusun secara sistematis dan merupakan pembawa informasi genetic
yang diturunkan kepada jasad keturunannya(1).
Isolasi DNA dari sampel biologis
merupakan langkah penting dalam proses tes biologi molekular berbasis DNA. DNA yang
diekstraksi dari jaringan tanaman atau hewan atau dari bakteri, harus murni
atau bebas dari kontaminan (protein, karbohidrat) untuk digunakan dalam
berbagai aplikasi dalam biologi molekular termasuk PCR, genotip, sekuensing
DNA, dll (3).
DNA, RNA, dan protein dapat diisolasi
dari bahan biologis seperti jaringan hidup, sel, partikel virus, atau sampel
lainnya(4). Metode - metode yang dapat digunakan dalam isolasi DNA
antara lain :
1.
Saturated salt
2.
Fenol kloroform / ekstraksi pelarut organik (Guanidin
Isothiosianat). Prinsip metode ini yaitu pelarut organic akan mengikat,
menarik, dan mempresipitasi protein sehingga fase air yang akan terpisah
mengandung DNA. Larutan disentrifugasi untuk mengendapkan protein sehingga
larutan yang berada pada lapisan atas mengandung DNA dapat diambil dan
dianalisis. Metode ini memakan waktu lebih lama
dan metode ini bergantung pada pemisahan fase campuran air dan larutan
yang mengandung fenol, kloroform dengan melalui sentrifugasi
3.
Metode salting out
Dimulai
dengan lisis membran sel. Salting out merupakan teknik konvensional dimana
protein dan kontaminan yang diendapkan melalui lisis membran sel menggunakan
garam konsentrasi tinggi aeperti kalium asetat atau ammonium asetat. Endapan
dihilangkan melalui sentrifugasi, dan presipitasi alcohol dilakukan dengan
tujuan agar DNA terlihat. Penggunaan metode ini untuk penghilangan senyawa
pengotor seperti protein dan RNA dinilai kemungkinan kurang efisien. Kemurnian
DNA yang diperoleh dengan metode ini sangat bervariasi.
4.
Pengikatan dengan silica(5).
IV.
Metode
A. Bahan dan Alat
Alat : 1. Bluetip
2. Beaker Glass
3. Ependrof
4. Falcon Tube
5. Mikropipet
6. Pipet Volum
7. Yellowtip
Bahan : 1. Darah Mamalia
2. Te Buffer
- Tris – HCl 10 mm Ph 8,0
- EDTA 1 mm
3. 10 X SE Buffer
- 750 mm NaCl 4,38 g
- 250 mm EDTA 9,30 g
- Aquadest add 9,30 ml
4. 10 X Red Blood Cell Lysis Buffer=RBCLB Ph
7,4
- 1550 mm NH4Cl 8,2 g
- 100 mm KCO3 1,0 G
- 10 mm EDTA 0,37 g
- Aquadest add 100 ml
5. NaCl
6. Kloroform
7. Etanol 96 % dan 70 %
8. Guanidin Isothiosianat 4M
B. Cara Kerja
Ditambahkan
700 µl kloroform dan 400 µl NaCl
Benang
DNA yang diperoleh dicuci dengaan etanol 70 % sebanyak 500 µl
Dibuang
supernatant, keringkan pellet DNA pada suhu kamar selama 15 menit (atau dalam
oven pada suhu 550C selama 4-5 menit)
Tambahkan
TE Buffer sebanyak 50-200 µl (tergantung dari banyaknya pellet yang dihasilkan
Disimpan
larutan sampel pada suhu 200C
V.
Hasil dan Pembahasan
a.
Hasil
-
Benang DNA tidak tampak
-
Setelah
disentrifugasi terdapat pellet
b.
Pembahasan
Tujuan dari
praktikum ini adalah pengambilan spesimen dan isolasi DNA mamalia.
Metode-metode yang digunakan untuk isolasi DNA antara lain :
1.
Guanidin
Isotiosianat
2.
Saturated
Salts
3.
Fenol
Kloroform
4.
Pemanasan
Sederhana
5.
Reagen
Kit
DNA tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa,
basa nitrogen dan fosfat yang bergabung membentuk nukleotida(6).
Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain
seperti protein, lemak, dan karbohidrat.
Isolasi DNA merupakan proses pemisahan molekul DNA dari
molekul-molekul lain diinti sel. Prinsip
isolasi DNA yaitu melisiskan darah, memisahkan DNA dari protein, mengendapkan
DNA, pelarutan DNA, kemudian dihitung DNA yang diperoleh dan diihat apakah DNA
yang didapat murni atau mengandunng zat lain.
Pada percobaan ini digunakan metode
guanidine isotiosianat yang berfungsi untuk melisiskan membrane inti atau
nucleus. Sampel darah yang diambil ditambahkan RBCLB (Red Blood Cell Lysis
Buffer) untuk melisis sel darah merah (eritrosit), sampel darah yang telah
ditambahkan dengan RBCLB dimasukan kedalam es untuk membantu melisiskan sel
darah merah, selain itu juga untuk menghindari kontaminasi dan kemudian
disentrifugasi untuk memisahkan supernatant dan erotrosit. Setelah
disentrifugasi diambil bafikotnya yang terdiri dari pellet dan sel ditambahkan
SE Buffer kedalam bufikot untuk melisiskan membrane sel, kemudian ditambahkan
guanidine isotiosianat untuk melisiskan membrane inti, kloroform untuk membantu
denaturasi dan presipitasi DNA, NaCl untuk menghilangkan kontaminan pada
isolasi seperti polisakarida, setelah itu disentrifugasi untuk mengendapkan
kontaminan dan ditambahkan etanol absolute (96%) untuk membantu pengendapan
atau presipitasi DNA. Setelah didapatkan benang DNA ditambahkan etanol 70 % untuk
pencucian DNA dan menghilangkan residu garam, ditambahkan TE Buffer untuk
melarutkan kembali DNA dan menjaga kestabilan DNA selama penyimpanan.
Dari percobaan yang kami lakukan tidak
benang DNA nya tidak tampak sehingga
disentrifugasi lagi untuk memperoleh pellet DNA. Hal ini disebabakan karena
kemungkinan pada saat pengambilan bafikot, supernatannya masih tertinggal atau
belum diambil semua untuk dibuang, sehingga mempengaruhi hasilnya.
VI.
Kesimpulan
Pada percobaan yang kami lakukan
benang DNA tidak terlihat karena mungkin
pada saat pengambilan bafikot supernatannya masih tersisa atau belum diambil
seluruhnya dan pada saat pengerjaan tidak dilakukan dengan hati-hati sehingga
mempengaruhi hasilnya.
VII.
DaftarPustaka
1.
Yuwono,
T., 2005, Biologi Molekular, Penerbit
Erlangga, Jakarta, Hal 51.
2.
Marks,
D., dkk, 1996, Biokimia Kedokteran Dasar :
Sebuah Pendekatan Klinis, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, Hal 242.
3.
Arachchi,
D., Wanigatunge, R., 2011, A Simple and Rapid
DNA Extraction Methods for Cyanobacteria and Monocots, Institute of Fundamental
Studies, Hantana Road, Kandy, Srilangka. Vol. 40, No.1 : 59
4.
Tan,
Shiu Che., Yiap, Beow Chin., 2009, DNA,
RNA, and Protein Extraction: The Past and The Present, Journal of Biomedicine and Biotechnolog, Kuala
Lumpur, Malaysia : 1
5.
Chomczynski,
P., Sacchi, N., 2006, Single-step Method
of RNA Isolation by Guanidinium Thiocyanate-Phenol-Chloroform Extraction,
Nature Prot, Vol.1, No.2 : 581-585
6.
Istanti,
A., 1999, Biologi Sel, Biologi FMIPA
UM, Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar